Perencanaan dan Pengembangan Karir
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Salah
satu dorongan orang bekerja pada suatu organisasi, termasuk perusahaan adalah
karena di sana ada kesempatan untuk maju. Sudah menjadi sifat dasar dari
manusia pada umumnya untuk menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi yang
dipunyai saat ini, karena itulah mereka menginginkan suatu kemajuan dalam
hidupnya.
Kesempatan
untuk maju yang termasuk ke dalam program pengembangan dapat di wujudkan jika
mereka diberikan kesempatan untuk mengikuti program pelatihan dan pendidikan.
Program pelatihan dan pendidikan yang mana yang diikuti perlu direncanakan
dengan baik, agar pada gilirannya mereka mempunyai kesempatan untuk
dipromosikan dipindahkan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai
status dan tanggung jawab yang lebih tinggi.
B . Rumusan Masalah
1. Pengertian
Perencanna Karir?
2. Apa
itu Perencanaan Karir?
3. Langkah-Langkah
Perencanna Karir
4. Manfaat
Perencannan Karir
5. Metode
Perencanaan Karir
6. Faktor-Faktor
yang mempengaruhi Perencanaan Karir
7. Tipe
Jalur Karir
8. Pengembangan
Karir
9. Manfaat
Pengembangan Karir
C . Tujuan Penulisan
1. Untuk
Mengetahui Perencanaan Karir
2. Untuk
Mengetahui Apa Itu Perencanaan Karir
3. Untuk
Mengetahui Langkah-Langkah Perencanaan Karir
4. Untuk
Mengetahui Manfaat Perencannan Karir
5. Untuk
Mengetahui Metode Perencanaan Karir
6. Untuk
Mengetahui Faktor-Faktor Perencanaan Karir
7. Untuk
Mengetahui Tipe Jalur Karir
8. Untuk
Mengetahui Pengembangan Karir
9. Untuk
Mengetahui Manfaat Pengembangan Karir
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perencanaan Karir
Perencanaan
karier terdiri atas dua suku kata, yaitu perencanaan dan karier. Perencanaan
dapat didefinisikan sebagai proses penentuan rencana atau kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan pada masa mendatang. Sedangkan karier adalah semua
pekerjaan yang dilakukan seseorang selama masa kerjanya yang memberikan
kelangsungan, keteraturan, dan nilai bagi kehidupan seseorang.
Secara
umum, tahapan perjalanan karier seseorang dapat dikelompokkan ke dalam 5
tahapan, yaitu pertumbuhan, penjajakan, pemantapan, pemeliharaan, dan
kemunduran. Pengelompokan itu didasarkan pada usia. Dalam tahap pertumbuhan
dialami oleh mereka yang berusia di bawah 15 tahun. Tahap ini diakhiri dengan
adanya konsep tentang minat dan kemampuan dan mulai berpikir tentang alternatif
keahlian.
Dalam
usia 15 sampai 24 tahun, seseorang berada dalam tahap penjajakan. Dalam usia
ini, mereka mulai menggali beberapa keahlian secara serius dan mulai mencoba
untuk bekerja. Pada usia 25 sampai 44 tahun, seseorang berada dalam tahap
pemantapan. Mereka secara terus-menerus melakukan pengujian terhadap kemampuan
yang dimilikinya dan mencoba untuk melakukan pekerjaan yang sesuai dengan minat
dan bakatnya. Dari usia 45 hingga 65, seseorang sudah berada dalam tahap
pemeliharaan yang artinya ia tidak lagi akan berusaha untuk mencari pekerjaan
yang baru, melainkan akan mempertahankan pekerjaannya yang sekarang.
B. Apa Itu Perencanaan Karir
Perencanaan
karier dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang digunakan seseorang untuk
memilih tujuan karier dan jalur karier untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Sebagai suatu proses yang bertujuan untuk menyesuaikan tujuan karier dan
kemampuan individu dengan kesempatan untuk mengisinya secara sistematis.
C. Langkah-Langkah
Perencanaan Karir
Proses
atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyusun rencana karier terdiri
atas hal-hal berikut ini.
1. Menilai
Diri Sendiri
Hal
utama dalam memulai perencanaan karier adalah bertanya atau memahami diri
sendiri. Misalnya, orang seperti apakah saya? Keterampilan apa yang saya
miliki? Bagaimana dengan bakat dan nilai yang saya miliki? Apakah saya
menyukainya? Apa yang menjadi kekuatan atau kelebihan dan kelemahan atau
kekurangan saya? Mengenali kesempatan-kesempatan, keterampilan, bakat, dan
nilai berhubungan pada kesempatan karier. Kesempatan dalam suatu organisasi
dipengaruhi oleh pertumbuhan atau kepadatan dari bisnis, kebijakan organisasi
tentang pengembangan dan promosi karyawan dari dalam dan kebijakan dari
internal kantor.
2. Menetapkan
Tujuan Karier
Setelah
seseorang dapat menilai kekuatan, kelemahan, bakat, dan setelah mendapat
pengetahuan tentang arah dari kesempatan kerja, maka tujuan karier dapat
dibentuk.
3. Menyiapkan
Rencana-rencana
Rencana
tersebut mungkin dibuat dari berbagai macam desain kegiatan untuk mencapai
tujuan karier.
4. Melaksanakan
Rencana-rencana
Untuk
mengimplementasikan satu rencana kebanyakan diperlukan iklim organisasi yang
mendukung. Artinya bahwa manajemen tingkat atas harus mengajak semua tingkatan
dari manajemen untuk membantu bawahan mereka dalam meningkatkan karier mereka.
D. Manfaat Perencanaan Karir
Dengan
adanya perencanaan karier, maka perusahaan dapat:
1. menurunkan tingkat perputaran karyawan
(turnover), di mana perhatian terhadap karier individual dalam perencanaan
karier yang telah ditetapkan akan dapat meningkatkan loyalitas pada perusahaan
di mana mereka bekerja, sehingga akan memungkinkan menurunkan tingkat
perputaran karyawan,
2. mendorong pertumbuhan, di mana perencanaan
karier yang baik akan dapat mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan
berkembang. Dengan demikian motivasi karyawan dapat terpelihara,
3. memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan
sumber day a manusia di masa yang akan datang,
4. memberikan informasi kepada organisasi dan
individu yang lebih baik mengenai jalur potensial karier di dalam suatu
organisasi,
5. mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan,
perencanaan karier membantu membangun penawaran internal atas talenta yang
dapat dipromosikan untuk mempertemukan dengan lowongan yang disebabkan oleh
masa pensiun, berhenti bekerja dan pengembangan,
6. menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional,
organisasi global menggunakan perencanaan karier untuk membantu
mengindentifikasi dan mempersiapkan penempatan di luar negeri,
7. membantu menciptakan keaneragaman angkatan
kerja, ketika mereka diberikan bantuan perencanaan karier, pekerja dengan latar
belakang berbeda dapat belajar tentang harapan-harapan organisasi untuk
pertumbuhan sendiri dan pengembangan,
8. membuka jalan bagi karyawan yang potensial,
perencanaan karier memberikan keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju
kemampuan potensial mereka karena mereka mempunyai tujuan karier yang spesifik,
tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk lowongan di masa depan, hal ini dapat
memberikan performasi yang lebih baik untuk pekerjaannya sekarang ini.
9. mengurangi kelebihan, perencanaan karier
menyebabkan karyawan, manajer, dan departemen sumber daya manusia menjadi
berhati-hati atas kualifikasi karyawan, mencegah manajer yang mau menang
sendiri dari pembatasan subordinat kunci,
10. membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan
yang telah disetujui, perencanaan karier dapat membantu anggota kelompok agar
siap untuk jabatanjabatan penting, persiapan ini akan membantu pencapaian
rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui.
E. Metode Perencanaan Karir
Perencanaan
karier dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
1.
pendidikan karier,
2.
penyediaan informasi, dan
3.
bimbingan karier.
F. Faktor-Faktor yang
mempengaruhi Perencanaan Karir
Ada beberapa faktor penting yang
mempengaruhi perencanaan karier, di mana seseorang akan mengakui dan mau
mempertimbangkan faktor-faktor tersebut saat mereka merencanakan karier, yaitu
sebagai berikut :
1. Tahap Kehidupan Karier
Seseorang
akan berubah secara terus menerus dan kemudian memandang perbedaan karier
mereka pada berbagai tingkatan dalam hidupnya.
2. Dasar Karier
Setiap
orang dapat memiliki aspirasi, latar belakang, dan pengalaman yang berbeda satu
dengan yang lain.
a. kemampuan
manajerial
Kemampuan manajerial. Tujuan karier
bagi manajer adalah untuk mening-katkan kualitas dari diri sendiri, analitis,
dan kemampuan emosional. Manajer menggunakan dasar ini untuk mengatur orang
atau karyawan.
b. kemampuan fungsional-teknis
Kemampuan fungsional-teknis. Dasar
ini digunakan untuk para teknisi yang akan melanjutkan pengembangan dari bakat
teknisnya. Orang-orang tersebut tidak mencari kedudukan dalam manajerial.
c.
keamanan
Keamanan. Dasar ini digunakan untuk
kesadaran keamanan individu untuk memantapkan kesadaran karier mereka. Mereka
seringkali melihat ikatan mereka sendiri sebagai organisasi yang istimewa atau
lokasi geografi.
d. kreativitas
Kreativitas. Seseorang yang kreatif
memiliki sedikit sikap seperti pengusaha. Mereka ingin menciptakan atau
membangun sesuatu yang benar-benar milik mereka.
e. otonomi dan kebebasan
Otonomi dan kebebasan. Dasar karier
ini digunakan untuk orang yang memiliki hasrat kebebasan agar bebas dari
aturan-aturan organisasi. Mereka menilai otonomi dan ingin menjadi bos dari
mereka sendiri dan bekerja pada langkah mereka sendiri.
G. Tipe Jalur Karir
Untuk
mencapai tujuan karier selain harus melakukan perencanaan dan pengembangan
karier juga perlu dibentuk jalur karier, di mana jalur karier biasanya
memfokuskan pada mobilitas kedepan dalam jabatan khusus. Ada tiga tipe metode
di dalam jalur karier, yaitu sebagai berikut :
1. Jalur
Karier Tradisional
Di
mana kemajuan karyawan dalam organisasi adalah lurus kedepan dari satu
pekerjaan khusus ke pekerjaan selanjumya. Asumsi dari tiap pekerjaan yang
terdahulu adalah inti persiapan untuk menuju tingkatan kerja yang lebih tinggi.
2. Jalur
Karier Jaringan
Di
mana pada jalur karier ini merupakan suatu jaringan kerja yang vertikal dan
rentetan dari kesempatan-kesempatan horizontal. Jalur karier jaringan mengakui
pertukaran dari pengalaman pada tingkat khusus dan butuh untuk meluaskan
pengalaman pada satu tingkat sebelum dipromosikan ke tingkat yang lebih tinggi.
3. Jalur
Karier Dual
Jalur
karier ini mengakui bahwa spesialis teknik dapat dan akan memberikan kontribusi
dari keahlian mereka pada perusahaan tanpa berharap menjadi manajer.
Demikianlah setelah diuraikan secara mendetail dapat dilihat bahwa perencanaan
dan pengembangan karier merupakan hal yang sangat penting, bukan hanya bagi
individu atau karyawan tetapi juga bagi perusahaan secara keseluruhan dalarn
mencapai tujuan.
H. Pengembangan Karir
Implementasi
perencanaan karier merupakan pengembangan karier. Untuk itu pengembangan karier
dapat didefinisikan sebagai semua usaha pribadi karyawan yang ditujukan untuk
melaksanakan rencana kariernya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan
perolehan kerja, serta pengalaman kerja.
Titik
awal pengembangan karier dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana setiap
orang bertangungjawab atas pengembangan atau kemajuan kariernya. Setelah
komitmen dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan karier dapat dilakukan. Untuk
mengarahkan pengembangan karier agar mengun-tungkan karyawan dan organisasi,
departemen SDM mekakukan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan.
I. Manfaat Pengembangan Karir
Pada
dasarnya pengembangan karier dapat bermanfaat bagi organisasi maupun karyawan.
Bagi
organisasi, pengembangan karier dapat :
1. menjamin
ketersediaan bakat yang diperlukan,
2. meningkatkan
kemampuan organisasi untuk mendapatkan dan memper-tahankan karyawan-karyawan
yang berkualitas.
3. menjamin
agar kelompok-kelompok minoritas dan wanita mempunyai kesempatan yang sama
untuk meningkatkan karier,
4. mengurangi
frustrasi karyawan,
5. mendorong
adanya keanekaragaman budaya dalam sebuah organisasi, dan
6. meningkatkan
nama baik organisasi.
Bagi
karyawan, pengembangan karier identik dengan keberhasilan, karena pengembangan
karier bermanfaat untuk dapat :
1. menggunakan
potensi seseorang dengan sepenuhnya,
2. menambah
tantangan dalam bekerja,
3. meningkatkan
otonomi, dan
4. meningkatkan
tanggung jawab.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
uraian tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
-
Karier adalah suatu urutan kegiatan kerja yang terpisah, tetapi ber-hubungan
yang memberikan kesinambungan, keteraturan, dan arti bagi kehidupan seseorang.
Hal tersebut dibentuk oleh banyak faktor yang diantaranya keturunan,
kebudayaan, orang tua, tingkat umur, pendidikan, dan pengalamanpengalaman.
-
Perencanaan karier adalah suatu proses di mana individu menyusun tujuan karier
dan mengenal kemampuan mereka untuk mencapainya, yang merupakan bagian pokok
dari pengembangan karier.
-
Pengembangan karier adalah suatu perencanaan karier yang diimplementasikan
melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja, serta pengalaman
kerja.
B.
SARAN
Sebaiknya rencanakanlah terlebih
dahulu karir anda agar masa depan anda lebih terfokus dan lebih terencana untuk
dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Garry. 2010.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid 2.Jakarta : Indeks.
Hariandja, Marihot TE.
2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.
http://abidaffakhiar.blogspot.co.id/2010/05/pengelolaan-dan-perencanaan
karir.html (Diakses
pada tanggal 04 April 2016, pukul 23.20 WIB)
Komentar
Posting Komentar